Berkat kerja sama dengan para donatur dan relawan, ruang kelas baru kini berdiri kokoh, memberi napas baru bagi sekolah yang sebelumnya berjuang dengan keterbatasan. Sekolah tidak lagi hanya menampung siswa Tsanawyah (SMP), tetapi juga mampu membuka jenjang Aliyah (setingkat SMA). Anak-anak desa pun kini tidak perlu meninggalkan kampung halaman demi pendidikan.
Bagi sebagian orang, tiga ruang kelas mungkin terlihat kecil. Namun bagi warga Desa Naga Timbul, ini adalah perubahan besar. Anak-anak kini belajar lebih nyaman dan yang paling penting, punya harapan untuk menatap masa depan melalui pendidikan hingga jenjang Aliyah.
Komitmen Rotalent Medan tidak berhenti di situ. Pada Juli 2025, melalui konser amal Lisvia Song For Humanity 3.0, mereka kembali berhasil mengumpulkan donasi sehingga dapat menambah empat ruang kelas baru. Pencapaian ini bukan hanya membahagiakan para donatur, tetapi juga menyalakan kembali impian anak-anak desa untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi.
“Sampai saat ini, Rotalent terus memperhatikan perkembangan Madrasah Sidratul Ulya. Kami juga menjalankan program Rotalent Belajar, di mana relawan memberikan pelatihan soft skill untuk menumbuhkan minat dan bakat anak-anak,” jelas Eric.